epic Jogjakarta!

Perjalanan atau traveling itu menurut saya bukan cuma tentang proses perpindahan dari suatu tempat menuju ke tempat lain yang akan saya datangi. Bukan juga tentang tempat mana yang akan jadi tujuan dan siapa teman seperjalanan kita, Melainkan sebuah proses mengenal diri kita sendiri dan orang lain dengan cara mengenal alam dan budaya lebih dekat.

Holla!
Kali ini saya dapet kesempatan untuk ber-perjalanan ke Jogjakarta, suatu daerah yang keistimewaannya belum lama sudah di-sah kan oleh pemerintah Indonesia, juga disahkan oleh hatiku :3

jogja emang istimewa. titik.
Sebenarnya perjalanan ini cukup tidak terbayangkan dan tidak terduga, dari sekedar iseng-iseng ngajak liburan teman lama di twitter sampai akhirnya iseng ke stasiun untuk beli tiket kereta. Bermodal alasan suntuk dari kehidupan yang fana ini akhirnya ke-isengan berlanjut menjadi niat yang teguh untuk berlibur, bahkan beberapa dari kami rela untuk bolos kuliah demi perjalanan yang langka ini.

Jumat 31 agustus '12, hari Jumat yang paling saya tunggu tahun ini pun tiba. Hari keberangkatan perjalanan ini. Oh ya saya belum ngajak kenalan kamu sama subjek-subjek tokoh yang ada di catatan kali ini.

here there are..

Firman
Yang pertama ini namanya Firman, dia jago nyanyi bahkan waktu di kereta pun dia tidur sambil nyanyi.
Sebenernya perjalanan ke jogja ini hampir batal karena beberapa dari kami ga diizinin sama orang tua gara-gara bolos kuliah dan alesan ini itu, dan yang lempeng-lempeng aja dibolehin cuma saya dan si Firman ini. Oke honeymoon. Berdua melanglang buana Jogjakarta.
Namun keajaiban terjadi, teman saya yang awalnya ga bisa karena urusan pekerjaan tiba-tiba dikehendaki oleh tuhan untuk berkelana bersama saya dan Firman, dan dia baru mengkonfirmasi bisa ikut 3 jam sebelum kereta berangkat. ganteng banget.



Dimas
Manusia ini Dimas namanya. Dia adalah subjek 'Dia' yang ada di paragraf sebelumnya. Bukan sekali dua kali saya di-surprise-in dengan keputusannya yang suka berubah di detik-detik terakhir.
Tapi kalau semua udah terduga, hidup ga asik lagi dong.
Dimas sama Firman ini candaannya paling parah sejagad raya dan itu yang bikin aku betah temenan sama mereka, fyi kita udah temenan dari kelas 1 SMP





Seisyko a.k.a Ciko

Ciko ini kuliahnya ga di Bandung kaya aku sama Firman makanya intensitas ketemunya juga lebih jarang. Sekalinya dia pulang ke Bandung kita pasti main ke rumahnya yang nyaman tiada tara. Dia sekarang belajar sastra Belanda di UI









ka Dian
Ka dian ini yang nemenin ciko berangkat duluan ke Jogja. Seringnya keliatan jadi kaya ibu panti kalau lagi main bareng kita-kita, soalnya mukannya sabar banget mantengin kita yang candaannya sering kelewat batas haha. Baik banget pokonya orangnya.

dan saya juga tentunya :D


    












Oke perjalanan dimulai dengan naik KRD dari stasiun Cimindi ke Kiaracondong, dan ternyata harga tiketnya cuma 1000 rupiah saja. Ini adalah kali pertama kami bertiga nyobain jenis transport ini, keliatan jelas kami itu ling lung dan mencolok dibanding penumpang lainnya.

KRD pun datang kami bersama penumpang lainnya berebut masuk. Barbar. Diluar dugaan ternyata banyak tempat duduk kosong dan bersih juga, hmm not bad gumam saya, namun setelah melewati beberapa stasiun mulailah saya dihadapkan dengan kenyataan. Ratusan penumpang dan pedagang masuk berjejalan berusaha menapakan kaki sekedarnya untuk mencari keseimbangan di lantai KRD ini. Bahkan saking sesaknya Mbak berkerudung di depan saya asik di colek pantatnya oleh Mas-mas di sebelahnya dan si Mbak itu hanya menegur sekenanya. hmm watchout ladies. 1 jam kemudian sampailah di stasiun Kiaracondong.

Sampai di Kiaracondong kita langsung menuju ke bagian loket untuk menukar struk pembelian tiket dengan tiket KA Kahuripan.
Sekedar tips dari saya ya untuk pembelian tiket kereta api lebih mudah dan praktis kalau belinya di minimarket terdekat dari tempat kamu berpijak sekarang. Serius. Kita jadi ga usah ngantri di stasiun, bahkan saat proses penukaran struk menjadi tiket kereta api di loket stasiun pun kita lebih di prioritaskan dibanding calon-calon penumpang lain yang telah antri sebelumnya. Dunia ga adil *celetuk salah satu pengantre, I know baby hehehe *ketawa licik. Dan semua fasilitas itu bisa kamu dapetin dengan menambah 7.500 saja sebagai uang administrasi, worth it lah ya
Kereta yang akan kami tumpangi pun akhirnya tiba, rupanya kami akan duduk di gerbong 3 yang juga ternyata adalah gerbong baru. Beruntungnya saya ternyata gerbong itu kursi-kursinya masih baru sehingga masih kinclong dan empuk dan ternyata di gerbong itupun terdapat semacam AC pada langit-langitnya. Hore. 35.000 rupiah doang loh.

Keesokan paginya kami pun sampai dengan bahagia di Stasiun Tugu Jogjakarta

berebut numpang cas hp di stasiun supaya bisa update foursquare
Yeah! misi pertama kita adalah nyari penginapan.

Setelah menyantap Soto ayam yang enak dan murah, kami jalan dari 
stasiun tugu ke Malioboro untuk menuju penginapan langganan saya yang murah tiada tara yaitu Hotel Puri.
Hotel Puri ini letaknya persis di gang SosroKusuman sebelah Malioboro Mall, rate permalam nya untuk single bed 50.000 rupiah saja udah plus kipas angin loh. Lebih hemat lagi kalau kamu datengnya genap jadi bisa nyewa kamar yang double bed seharga 70.000 rupiah jadi bisa patungan jatohnya kamu cuma bayar 35 ribu untuk tidur di kamar yang bersih dan nyaman.
interior kamarnya sederhana, tapi bersih
ciko kaya penampakan disini,
selasar hotel puri yg adem depan kamar

Setelah mandi-mandi cantik kita langsung berangkat menuju Candi Hindu terbesar di Indonesia.Yap Perambanan. 

trans jogja nyaman + murah
Akses menuju kompleks candi tersebut cukup mudah. Kamu tinggal jalan aja ke halte transJogja Malioboro (cuma 5 menit dari hotel) dan ambil rute 1A. Harga tiket 1 kali naik transJogja ini cukup murah 3000 rupiah saja kamu udah bisa menjangkau hampir seluruh pelosok kota jogjakarta.
Setelah bis transJogja trayek 1A sampai ke pemberhentian terakhirnya artinya kamu harus turun. Dari halte menuju kompleks candi kamu bisa jalan atau naik delman. Tarif delman disitu sangat bergantung dari kemampuan dan kegigihan kamu untuk menawar.

Fiuh, ternyata jalan itu cape. dan akhirnya kami menginjakan kaki di kompleks candi Prambanan.
harga tiket masuknya 35.000 rupiah, 45.000 rupiah untuk paket lengkap plus komplek Candi Ratu Boko.
Kami pilih yang kedua. Lantas kami dijemput dengan mobil van ternyata candi ratu boko jaraknya cukup jauh dari prambanan, hati-hati nih buat kamu yang lagi ga punya banyak waktu.

Candi Ratu Boko ini keren banget. serius.
karena di kompleks candi ini pohonnya sedikit suasananya jadi panas dan gersang. Tips buat kamu kalau kesini jangan lupa pake sunscreen bisa juga Topi atau payung ya.























Akhirnya setelah puas -puasin liat pemandangan Candi Ratu Boko, kami lanjut perjalanan ke Candi Prambanan.

Di sana semua pengunjung yan memasuki komples candi diwajibkan menggunakan batik untuk dijadikan sarung. Beruntungnya kami ternyata candi-candi disana telah rampung dipugar.

kalau mau foto barengan, pasti ada yang harus ngalah huff
Karena tangan dan kaki udah pada belang dan udah cape juga muter-muterin candi seharian akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Re-charge energi untuk melanglang kehidupan malam jogjakarta wuhu.

Setelah dandan maksimal kami langsung menyusuri troatoar jalanan malioboro. Niat belanja terpatahkan oleh perut yang keroncongan, akhirnya kita jalan sampai stasiun tugu dan langsung duduk-duduk manis di angkringan Lek' Man. Ini angkringannya rame banget. Rupanya karena murah dan enak banget. Wajib banget nyoba kopi joss disini. Karena tubuh terlampau lelah agenda belanja pun di tunda kami memilih langsung kembali ke kamar hotel untuk menyambut perjalanan esok hari.

Hari kedua di Jogja kami mulai dengan sarapan nasi pecel di depan pasar Bringhardjo.

sate udang-nya highly recomended banget :9
Habis kenyang sarapan kami belanja berburu oleh-oleh yang dititip sanak saudara, beruntungnya saya punya temen yang jago ngelawak. Beberapa pedagang sukses kemakan lawakan teman-teman saya sehingga kami mendapat harga yang cukup murah, bahkan salah satu pedagang ada yang memberikan gantungan kunci gratis.
 Tips buat kamu nih, kalau mau nawar di malioboro atau bringhardjo mulai-lah dengan harga di bawah setengah harga yang di tawarkan oleh si penjual. Kalau kamu bisa bahasa jawa kamu bakal serasa punya super power untuk nawar di belantara pasar ini. Oh ya, muka ngotot kamu dipertaruhkan banget untuk memenangkan adu nawar dengan si penjual.
Karena hari itu matahari bersinar terik tercetus lah ide untuk berbasah-basahan. Kami memutuskan untuk mencoba wisata cave tubing di Goa Pindul Desa Bejihardjo, Wonosari.

Jarak dari kota Jogja ke Wonosari sebenernya cukup jauh, Sekitar 2 jam perjalanan.
Pertama-tama kami ke halte TransJogja dan menumpang trayek 3A untuk menuju Terminal Giwangan. Setelah sampai di terminal kami lanjut dengan bus kota tujuan Wonosari, cukup bayar 6000 rupiah saja.
Cukup lama kami berdesakan di perjalanan akhirnya sampai juga di Wonosari, kami turun di perempatan Grogol. Disana sudah banyak tukang ojek yang menawarkan untuk mengantarkan ke Goa pindul. Tarif ojek per orang rata-rata sekitar 15.000/orang.

Horee sampai juga akhirnya, beruntung kami sampai sana sore hari jadi tidak perlu antre.
Cukup dengan 30.000 rupiah kami sudah mendapat fasilitas keamanan lengkap plus pemandu untuk wisata cave tubing ini, 75.000 untuk paket rafting + cave tubing.

Untuk reservasi dan info bisa langsung kepo-in ini --> http://www.desawisatabejiharjo.net/

safety first

pemandu memberikan briefing sebelum cave tubing dimulai supaya  acara berlangsung lancar


Pemandu-pemandu cave tubing ini asli ramah-ramah,
dan jago nge-gombal juga haha.

Desa wisata Bejihardjo ini resmi dibuka pada tahun 2010 lalu. Salut deh saya sama pengembang desa ini, bener-bener tempat wisatanya itu bersih dan terorganisir.






Ga seru rasanya kalau ke Goa Pindul tanpa loncat dari tebing ke sungai yang dalamnya hampir 12 meter ini.

Air sungainya cukup sejuk jadi ga bikin menggigil gara-gara kedinginan berenang.
Selain itu jaket pelampung yang kami pakai pun bisa meng-handle orang seberat 150kg. Jadi dipastikan aman.

Dimas in action!








Puas berenang dan melompat kami bersiap pulang, sadar akan terbatasnya transportasi dari wonosari ke Jogja kami buru-buru ganti baju.




Niat saya untuk bolos kuliah ternyata tidak terkabul, Dimas mendadak ada urusan penting Senin siang jadi mau ga mau kami harus pulang malam itu.
Segeralah kami meluncur menuju stasiun tugu untuk berburu tiket, beruntung masih tersedia tiket kereta Lodaya Malam untuk kami beli.

Perjalanan kali ini pun ditutup dengan rasa kantuk di kursi kereta menuju kota Bandung.

Saya selalu bermimpi untuk bisa berpetualang kembali ke Jogja, Tapi dengan cara bermobil sendirian. Aminin yaa please :)


























No comments:

Post a Comment

monggo dikomentarin :D